Kamis, 30 Agustus 2012

Tanda - Tanda Orang Mulai Terkena Diabetes

Foto: Tanda-tanda Orang Mulai Kena Diabetes


Sebagian besar orang kadang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki diabetes terutama yang tipe 2, padahal penyakit ini bisa memicu terjadinya berbagai macam komplikasi. Untuk itu ketahui apa tanda-tanda orang mulai kena diabetes.

"Untuk awal-awal nggak ada gejalanya, paling hanya lemas," ujar dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD, PhD dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu, (29/8/2012).
dr Dante menuturkan meski begitu ada gejala klasik yang dominan yaitu sering buang air kecil atau pipis (poliuri), sering merasa haus (polidipdi) serta nafsu makan meningkat (polifagi) ditambah lemas atau kurang tenaga.

Berikut ini gejala klasik dari diabetes yaitu:

1. Sering buang air kecil (poliuri)
Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (yakni hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan membuat seseorang sering pipis.

2. Sering merasa haus (polidipdi)
Karena sering buang air kecil, maka orang akan menjadi lebih sering haus. Serta proses penghancuran glukosa yang sulit maka air di dalam darah tersedot untuk menghancurkannya, sehingga seseorang perlu minum lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang.

3. Nafsu makan meningkat (polifagi) dan tenaga kurang
Orang yang diabetes insulinnya bermasalah akibatnya asupan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang yang membuat pembentukan energi kurang. Kondisi ini membuat otak berpikir tubuh kurang energi akibat asupan makanan yang kurang sehingga menimbulkan rasa lapar dan perasaan ingin terus makan.

Selain itu ada pula gejala-gejala lain yang tidak spesifik seperti:
1. Sering kesemutan
2. Gatal-gatal yang tidak tahu sebabnya
3. Keputihan yang tidak sembuh-sembuh
4. Mata rabun
5. Disfungsi ereksi

"Sebenarnya gejala yang muncul ini akibat komplikasi kecil, misalnya mata rabun karena sudah kena pembuluh darah di mata, kesemutan karena sudah kena saraf, keputihan karena daya tahan di vagina berkurang," ujar dr Dante yang juga menjadi pengajar di di Divisi Metabolik Endokrin FKUI.

Untuk itu jika memang ada gejala-gejala tersebut yang dirasakan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan melakukan pemeriksaan. Hal ini karena diabetes dikenal sebagai silent killer karena ia bisa menyebabkan komplikasi di berbagai macam bagian tubuh.

Solusi dan Tips Mencegah Infeksi Saluran Kencing

Agar Wanita Tak Kena Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kemih pada wanita atau yang sering dikenal sebagai UTI (urinary tract infection) dalam istilah medis, biasanya disebabkan oleh bakteri. Bakteri memasuki saluran kemih melalui ur

etra dan kemudian menginfeksi kandung kemih.
Jika infeksi ini naik ke ginjal, akan mempengaruhi fungsi kerja ginjal. Tetapi untungnya, infeksi bakteri penyebab UTI pada wanita dapat dicegah.
Seperti dilansir onlymyhealth, Rabu (29/8/12) berikut 6 langkah untuk mencegah infeksi saluran kemih:

1. Minum banyak cairan

Minum sekitar 8 sampai 10 gelas air per hari dapat membantu menjaga urin tetap encer dan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Sering buang air kecil dapat mengeluarkan bakteri dari saluran kemih sebelum menimbulkan infeksi dan menyebar.
Urin yang sehat akan berwarna kuning cerah, tingkatkan asupan air minum jika urin berwarna kuning gelap.

2. Usap dari depan ke belakang setelah buang air besar atau kecil

Bersihkan alat kelamin dengan mengusap dari depan ke belakang setelah buang air besar tau kecil. Hal ini dapat membantu mencegah kontaminasi dari vagina dan uretra oleh bakteri di daerah anus.

3. Buang air kecil setelah berhubungan

Mengosongkan kandung kemih segera setelah hubungan seksual dapat mengeluarkan bakteri yang mungkin telah memasuki uretra. Juga, minum segelas penuh air setelah berhubungan seks untuk meningkatkan pembentukan urin dan mengeluarkan bakteri ketika buang air kecil.
Buang air kecil setelah berhubungan sangat membantu wanita yang memiliki UTI berulang karena uretra biasanya akan terganggu ketika berhubungan seks.

4. Hindari penggunaan produk dengan wewangian

Penggunaan sabun wangi, bubuk wangi, tisu toilet wangi atau berwarna, pembalut dan panty liner yang mengandung pewangi, dapat mengiritasi uretra. Hindari menggunakan produk dengan wewangian untuk mengurangi risiko UTI.

5. Minum obat

Jika Anda memiliki UTI berulang setelah berhubungan seks, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan tablet antibiotik yang harus diambil setiap kali melakukan hubungan seks.
Hal ini dapat mengurangi risiko UTI berulang. Jika Anda memiliki UTI berulang yang tidak berhubungan dengan seks, dokter akan meresepkan antibiotik dosis rendah, yang harus diambil setiap hari selama beberapa bulan.

6. Ubah alat kontrasepsi Anda

Beberapa wanita yang menggunakan kondom wanita atau penggunaan kondom pasangan yang dilapisi dengan spermisida, mungkin akan menyebabkan UTI. Jika UTI terjadi, konsultasikan dengan dokter mengenai alat kontrasepsi yang terbaik bagi Anda.